Selasa, 26 September 2017

BIDADARI SYURGAKU

Bidadariku
Engkau adalah anugerah yang Engkau lahirkan penuh kesempurnaan
Yang selalu menghiasi rongga kalbuku
Setiap tarikan napas
Setiap detak jantungku
Setiap langkahku
Selalu lekat dalam sanubari

Bidadariku
Engkau penyemangat
Engkau bahagiaku
Engkau senyum dan tawaku
Engkau angan2ku
Engkau impianku

Bidadariku
Tanpamu menjadi hampa
Tanpamu kehilangan arah
Tanpamu kehilangan senyummu
Tanpamu kehilangan kerling matamu
Tanpamu entah apa yang aku rasakan
Tanpamu segalanya menjadi sunyi, sepi, dan senyap
Tanpamu tak ada lagi canda dan tawa
Tanpamu aku seperti kehilangan arah



Ya Alloh
Terimakasih telah dipertemukan
Anugerah yang Engkau ciptakan untukku

Minggu, 17 Mei 2015

AIRMATA PENA

Mata hari runtuh
Tersungkur
Di bawah telapak kaki anak jalanan
Yang dimiskinkan keadaan…
Seakan kutukan

Mata hati tak nampak lagi
Bola-bola liar membelalak
Menghardik
Mencabik
menggusur
Dan mengejar.....

langkah-langkah gontai
Meliuk-liuk tanpa stamina
Menyusuri rel kerata
Entah kemana langkah menuju
Sanak saudara tak ada lagi

Bayangan tinggal kenangan
Ditinggal punggung lusuh
Bungkuk meliuk
Gontai ...terlunta-lunta
Tanpa sapa...tanpa suara..

Air mata meleleh ditepian pelipis
Menggores bagaikan guratan pena
Terukir raut muka kusam
Tua...renta ... tanpa ekspresi
Tanpa asa dan harap

Pena dalam genggaman jemariku
Telah lama kering…
Sekering mata hati para pemuja
Pemuja kekayaan yang mengambil barang haram
Yang seharusnya dapat mensejahterakan rakyatnya

Kamis, 11 September 2014

Membangun Keluarga Sakinah Menggunakan 4-Ta

Oleh Ustdz Yusuf Mansur

Keluarga sakinah mawaddah wa rahmah adalah idaman seluruh keluarga muslim. Itu pula tujuan pernikahan yang disebutkan Allah dalam Surat Ar Rum ayat 21. Bagaimana membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah? Rumus 4-Ta ini insya Allah bisa kita terapkan bersama.

1. Ta’aruf
Ta’aruf artinya adalah saling mengenal. Untuk membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, suami istri perlu saling mengenal satu sama lain. Ta’aruf (nadhar) menjelang pernikahan adalah bagian dari proses ini. Namun, ta’aruf itu belum cukup. Sering kali suami istri baru dapat mengenal lebih dalam setelah sekian lama menjalani kehidupan berkeluarga.

Ta’aruf di sini bukan hanya mengenal bahwa istri kita berasal dari kota A, berpendidikan B, memiliki latar belakang C. Tetapi juga sampai pada mengenal karakternya, sifat-sifatnya, apa yang disukai dan apa yang tidak disukainya.

Dalam sesi “quis keluarga romantis” saya menemukan, tidak semua suami mengenal istrinya dengan baik. Mulai dari ukuran sepatu, warna baju favorit, hingga makanan favorit. Bahkan, ada pula suami yang tidak tahu ukuran baju istrinya, meskipun pilihannya hanya S, M, L dan XL.

Mengenal dengan baik adalah modal awal untuk langkah berikutnya. Pernah terjadi dalam keluarga, suami membelikan hadiah baju kepada istrinya. Niatnya baik, tetapi ukurannya keliru, motifnya tidak disuka. Istrinya tidak mau makai dan minta baju itu ditukar. Sang suami marah, lalu terjadilah pertengkaran. Dan seringkali, pertengkaran dalam rumah tangga karena hal-hal kecil akibat kurangnya ta’aruf seperti ini.

2. Tafahum
Setelah saling mengenal, maka suami istri perlu saling memahami (tafahum). Karena ia tahu suaminya tidak suka pedas, maka istri tidak memasakkan makanan pedas. Atau ia memasak dalam dua versi; yang pedas untuknya, yang tidak pedas untuk suaminya. Karena mengenal dengan baik bahwa istrinya tidak suka suami menyebut-nyebut masa lalunya, maka suami tidak melakukannya.

Tafahum membuat kehidupan suami istri menjadi lebih dekat dengan sakinah (ketenangan, kedamaian, kebahagiaan). Istri yang mengenal baik suaminya, memahaminya, ia tidak menuntut sesuatu di luar kemampuan suaminya. Ia bersyukur atas karunia Allah yang dianugerahkan kepada mereka. Pun suami, ia memahami istrinya ia tidak akan marah kepada istri atas kesalahan kecil yang dilakukannya, mengingat begitu banyaknya perannya sebagai istri dan sebagai ibu.

Ada suami yang kadang tidak memahami bahwa istrinya suatu saat juga bisa lelah karena seharian mengurus dan membesarkan anak-anaknya, belum ditambah aktif dalam dakwah, lalu memaksa istri untuk masak. Suami tidak mau makan kecuali masakan istri. Ini sungguh memberatkan. Padahal kalau satu dua kali tidak masak dan makan di luar atau beli makanan sebenarnya tidak masalah.

3. Ta’awun
Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, ta’awun adalah keniscayaan. Suami istri harus saling menolong. Saling menolong agar semakin kokoh dalam kebaikan, semakin kokoh dalam ketaatan. Jika suami belum bangun di akhir malam, istri yang membangunkannya. Jika istri suka marah, suami yang mengingatkannya.

Dalam pekerjaan sehari-hari, ta’awun juga mutlak diperlukan. Sebuah keluarga yang tidak memiliki khadimat (pembantu), suami istri perlu berbagi tugas. Mungkin istri yang menyapu, suami yang mengepel. Istri yang memasak, suami yang memandikan anak.

Dengan ta’awun, suami istri laksana burung yang terbang dengan dua sayap. Ke manapun mereka bisa. Setinggi apa pun mereka mampu, insya Allah. Maka kita lihat betapa banyak keluarga yang bertumbuh pesat baik dalam cinta, finansial, dan pendidikan karena suami istri mengedepankan ta’awun dalam rumah tangga.

4. Takaful
Takaful (saling menanggung beban) adalah rumus berikutnya untuk membangun sakinah mawaddah wa rahmah. Kita sadar, setiap keluarga pasti memiliki tantangan dan memiliki beban. Beban itu berat jika dipikul sendiri, tetapi terasa ringan jika dipikul bersama. Implementasi takaful dalam kehidupan suami istri diawali dengan keterbukaan untuk menyampaikan persoalan. Istri sharing, suami mendengarkan. Suami menceritakan masalah yang dihadapinya, istri menyimaknya.

Lalu mereka saling memberikan penguatan, memotivasi, dan mengambil tindakan untuk meringankan beban kekasihnya sekaligus mendoakannya. Ungkapan khas dari takaful adalah “Sayang, apa yang perlu aku lakukan untuk meringankan masalah ini.” Jadi fokusnya adalah solusi, bukan masalah. Apapun masalah yang dihadapi, yakin ada solusi. Sebesar apapun masalah datang, yakin ada pertolongan Allah yang Maha Besar.


Wallahu a’lam bish shawab.

Senin, 18 Agustus 2014

BELAJAR DARI KERANG

Waktu kerang mencari makan, ia akan membuka cangkang penutup badannya. Buka, tutup, buka tutup.
Suatu hari di saat cangkan seekor kerang muda tebuka, sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya, “bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku.”
Sang ibu menjawab: “sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yang menyakitimu itu.”
Kerang mudapun menuruti nasehat ibunya. Ia menangis tapi air matanya digunakan untuk membungkus pasir yang masuk ke dalam tubuhnya.
Hal itu terus menerus dia lakukan, dengan benturan air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.
Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yang ada pasirnya dipisahkan dari kerang yang yang tidak ada pasirnya.
Kerang tak berpasir dijual ke pasar secara obral dipinggir jalan menjadi kerang rebus, sedangkan kerang yang berpasir di jual ratusan bahkan riabuan kali lipat lebih mahal.
Mengapa begitu?
Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dalam kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.
Sama dengan kita, bila dalam hidup ini kita tak pernah di tempa oleh kesulitan maka kita tidak akan punya nilai tinggi dan akan bernasib seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.
Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi tiap kesulitan bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita mendapat kesulitan. Kita akan menjadi kerang mutiara yang sangat dibutuhkan orang dan yang kita hasilkan juga digunakan oleh orang-orang terhormat.
Konon ada dua cara bagaimana manusia menghadapi tantangan dan kesulitan. 
1. Isolasi. Ia berusaha keras melarikan diri, meng'isolasi' atau mengasingkan diri serapat-rapatnya, sehingga tantangan tak mampu menyentuhnya. 
2. Insulasi. Insulasi adalah cara yang dipakai di negara-negara empat musim, di mana mereka "membungkus" dinding rumah mereka sedemikian rupa sehingga panas di dalam ruangan tidak mudah hilang.
Kalau saja dapat diwujudkan ke dalam kenyataan kedua cara itu sebenarnya sama baiknya. Masalahnya, bagaimana mungkin orang bisa sepenuhnya mengisolasi diri dari kerang mutiara. Anda pasti mengetahui, bahwa proses terjadinya sebuah kerang mutiara bermula dari sebutir pasir yang 'nyasar' atau sengaja ditaruh di tubuh si kerang. Kerang itu tentu risih ada benda asing yang mampir ke tubuhnya. Tapi membuang itu dari tubuhnya, ia tidak mampu. Sebab itu yang dilakukannya adalah menginsulasi atau membungkus pasir itu dengan cairan tubuhnya. Pasir yang semula mengganggu, kini menjadi mutiara yang indah.
Seorang bernama Milo, asal Crotona, pernah sesumbar bahwa dalam waktu tiga bulan ia akan mampu mengangkat seekor banteng dewasa dengan tangannya. Tak seorang pun mempercayainya. Namun pada harinya, mereka toh datang juga untuk melihat apakah Milo mampu memenuhi janjinya. Ternyata bisa ! 
Apa gerangan yang ia lakukan selama tiga bulan itu?, mula-mula ia membeli seekor anak banteng. Setiap hari pagi dan petang ia berlatih mengangkat tubuh anak banteng itu, yang selama tiga bulan tentu telah bertumbuh menjadi banteng dewasa. Milo membuktikan teori untuk menghadapi kesulitan demi kesulitan dengan telaten. Maka keberhasilan menghadapi kesulitan yang satu, akan mampu untuk mengalahkan kesulitan yang lebih besar yang datang kemudian.

Hidup adalah pilihan.
Anda boleh memilih menjadi kerang rebus atau mutiara atau hanya menjadi sebutir pasir yang bikin air mata mengalir.


Jumat, 06 Juli 2012

Makna Tolong Menolong dalam Berorganisasi

Tolong..... tolong.... tolong....

Ini adalah catatan rapat yang ditulis oleh salah seorang peserta rapat kerja di sebuah lembaga negara..., dan catatan rapat tersebut terpaksa harus disampaikan dan dibacakan olehnya di depan pimpinan rapat dan didengar oleh seluruh peserta rapat akbar....

Bagi orang awam, mungkin kejadian itu sangat menggelikan dan menjadi bahan olok-olokan, namun ternyata kata-kata tersebut menjadi "icon" dalam pertemuan rapat-rapat selanjutnya. Karena hal itu menggugah pimpinan rapat untuk memaknai lebih dalam mengenai kata "TOLONG" tersebut. 

Di dalam teori organisasi kita mengenal asumsi-asumsi manajerial tentang sifat manusia berkenaan dengan pekerjaannya. Asumsi-asumsi semacam itu, menurut Edgar H. Schein (1983), mengemuka sebagai konsekwensi dari kompleksitas sifat manusia pada dimensi psikologi. Sebab itu, seorang pimpinan senantiasa diliputi pertanyaan berhubungan dengan kepercayaan tentang situasi maupun orang-orang yang berada dalam situasi itu.

Asumsi pertama, menjelaskan kepada kita. Jika seorang manajer yakin bahwa ia tidak mungkin percaya bila orang lain akan bekerja keras dengan kemauannya sendiri, maka ia akan membangun organisasi dengan pengendalian yang ketat untuk memastikan bahwa para pekerja masuk bekerja pada waktunya dan diselia dengan ketat.

Namun, pada asumsi kedua, bisa saja terjadi seorang manajer meyakini bahwa orang bekerja karena menyenangi suatu pekerjaan tertentu dan merasa dirinya menyatu dengan pekerjaan itu. Dan, oleh karenanya ia akan memperlihatkan gaya manajemen yang mendorong timbulnya rasa ikut memiliki dan menyatu dengan organisasi. Mungkin manajer ini akan membagi-bagikan sediaan, mendorong otonomi pekerja, dan lebih mempercayai disiplin diri daripada penyeliaan yang ketat.

Asumsi-asumsi awal semacam itu sangat mempengaruhi dalam membuat desain perangsang, imbalan, dan pengendalian. Oleh sebab itu, tepat tidaknya asumsi-asumsi itu akan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mendesain organisasi. Bidang psikologi organisasi ini erat sekali kaitannya dengan suatu tradisi dalam psikologi sosial yang menelaah tentang bagaimana orang mengenal situasi, menghubung-hubungkan kausalitas guna memberikan arti pada situasi, dan bagaimana sikap serta nilai-nilai pribadi mempengaruhi persepsi dan sifat-sifat mereka. 





Berpikir Positif


Sikap kita adalah cermin masa lampau kita, dan pembicaraan kita di masa sekarang merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan, positif ataukah negatif.
W.W. Ziege pernah berkata.”Tak akan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat membantu seorang yang sudah bermental negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita berpikir.
Ingat perkataan Robert J. Hasting, “Tempat dan keadaan tidak menjamin kebahagiaan. Kita sendirilah yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau tidak. Dan begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan itu akan datang”.
Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut. 
Mengapa Beripikir Positif Itu Hebat? 
Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar akan datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang bijak. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. 
Keberhasilan Anda tergantung dari sikap Anda sendiri. Perbedaan antara orang-orang yang sukses dengan yang tidak sukses dalam hidup adalah: kehidupan orang-orang yang sukses senantiasa diatur dan dibayangi oleh pikiran-pikiran tentang saat-saat terbaik mereka, rasa optimis yang tinggi, serta pengalaman-pengalaman terbaik mereka. Sementera kehidupan orang-orang yang tidak sukses diatur dan dibayangi oleh rasa ragu serta kegagalan-kegagalan mereka masa lampau. Sebagai contoh masalah pribadi, disaat kita mengalami penderitaan terhadap kehidupan diri kita sebagai pribadi, kita akan dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Disinilah kita menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah kita memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika kita memilih berpikir negatif, maka sikap kita akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang kita terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan yang diikuti keikhlasan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan seberat apapun. 
Andrew Carnegie seorang konglomerat serta industrialis sukses di Amerika mengatakan: ”seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menguasai benaknya sendiri dapat memperoleh sesuatu yang lain yang memang pantas ia terima”. Ketika kita mulai berpikir dengan pola yang positif, dan benar-benar yakin akan sukses, berarti kita sedang memulai persiapan untuk menjadi orang yang sukses. Begitu hebatnya pengaruh dari berpikir positif, Anda disarankan untuk percaya, karena ini langkah awal Anda untuk memulai sesuatu hal dengan positif dan meraih keseuksesan.
Manusia seringkali merealisasikan hal tersebut dalam bertahan hidup dan menghadapi cobaan hidup yang menimpa. Tidak mudah memang, namun insyaallah akan mudah pelaksanaannya jika diiringi dengan kesabaran dan ketenangan hati. Berpikir positif berarti Anda mengizinkan hanya pemikiran yang baik ke dalam pikiran, dan pemikiran tersebut mungkin termasuk kata-kata, gambar dan persepsi, yang cocok untuk pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan. Berpikir positif juga memungkinkan Anda untuk berpikir baik untuk kehidupan dan hasil. Jika Anda memiliki pikiran berpikir positif, Anda akan selalu senang mengantisipasi kehidupan, perdamaian, tawa, baik kesehatan, keuangan dan sukses. Hal itu juga berarti bahwa Anda dapat memperlancar pikiran Anda untuk menemukan apa yang anda inginkan untuk hidup Anda. Benar benar, berpikir positif sangatlah ampuh!
Seseorang dengan pikiran positif akan berjalan dan berbicara dalam sebuah cara tegak tanpa ragu-ragu. Dan, bahasa tubuh menunjukkan kapasitas yang besar untuk mencapai segala sesuatu yang dianggap mustahil dalam kehidupan biasa saja. Tubuh akan merespon positif bila kita sabar serta positif merespon setiap permasalahan yang kita miliki dalam kehidupan ini. Kita akan mudah menemukan solusi dan malah mencari kambing hitam.
Mengapa Harus Berpikir Positif
Mengapa kita harus berpikir positif? Mungkin hal ini tidak lagi rahasia. Kita perlu berpikir positif agar mendapatkan hasil yang positif? Mengapa bisa demikian?
Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.
Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?
Bagaimana Kekuatan Berpikir Positif Bekerja
Beberapa kali Ratno gagal dalam wawancara, setiap mengajukan lamaran kerja, dia merasa kepercayaan dirinya rendah dan dia menganggap dirinya akan gagal serta tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Ratno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.
Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.
Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesan yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.
Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.
Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari biasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.
Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Ratno.
Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita. Dengan berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati dan akan merasakannya sebagai suatu karunia yang memang diciptakan Allah. Tentu kita akan lebih bersyukur atas segala yang kita alami dalam hidup ini. Caranya yaitu dengan menghindari keluh kesah tentang apapun yang tidak atau belum kita miliki karena justru akan menjadi beban bila terus kita berpikir negatif terhadap hal tsb. Sebaliknya jadikan hal itu sebagai motivasi untuk meraih hidup yang diharapkan.jadi mulai sekarang, ada baiknya kita isi tangki pikiran kita dengan pikiran pikiran positif untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan.
Pikiran Positif dan Negatif Menular
Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.
Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.
Menjaga Pikiran Selalu Positif
Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.
Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan anda peroleh dan ajaklah diri anda untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Meskipun usulan tersebut terdengar cukup aneh; cobalah untuk melakukannya, karena anda tidak akan merasa rugi; sebaliknya anda akan memperoleh banyak hal. Acuhkan apapun pendapat orang lain tentang diri anda ketika anda mengubah pola pikir anda.
Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.
Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan ada dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain. Tetapkan Bahwa Anda Selalu Berpikir Positif.



Selasa, 26 Juni 2012

Memaknai Arti Kehilangan


Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar. Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak  ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya.
Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang  pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan  dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya. Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut  harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.
Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap  rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal. 
Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan. Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya. Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.
Pesan dari kisah di atas adalah, jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut. 
Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah,  apapun bentuknya. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya. 


Selasa, 10 Januari 2012

Bila Waktu Telah Berakhir


Bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yg sementara
bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
meninggalkan dirimu

Bagaimanakah bila saatnya
waktu terhenti tak kau sadari
masikah ada jalan bagimu untuk kembali
mengulangkan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan
semua dan segala yg ada akan
kembali padaNya

Bila waktu tlah memenggil
teman sejati hanyalah amal
bila waktu telah terhenti
teman sejati tingallah sepi