Minggu, 17 Mei 2015

AIRMATA PENA

Mata hari runtuh
Tersungkur
Di bawah telapak kaki anak jalanan
Yang dimiskinkan keadaan…
Seakan kutukan

Mata hati tak nampak lagi
Bola-bola liar membelalak
Menghardik
Mencabik
menggusur
Dan mengejar.....

langkah-langkah gontai
Meliuk-liuk tanpa stamina
Menyusuri rel kerata
Entah kemana langkah menuju
Sanak saudara tak ada lagi

Bayangan tinggal kenangan
Ditinggal punggung lusuh
Bungkuk meliuk
Gontai ...terlunta-lunta
Tanpa sapa...tanpa suara..

Air mata meleleh ditepian pelipis
Menggores bagaikan guratan pena
Terukir raut muka kusam
Tua...renta ... tanpa ekspresi
Tanpa asa dan harap

Pena dalam genggaman jemariku
Telah lama kering…
Sekering mata hati para pemuja
Pemuja kekayaan yang mengambil barang haram
Yang seharusnya dapat mensejahterakan rakyatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar